Transformasi Logo IAIN menjadi UIN Antasari
LPM Sukma |
B-Sukma. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, kampus hijau melaksanakan peluncuran dan peresmian logo baru seiring bertransformasinya menjadi UIN Antasari Banjarmasin. Acara yang digelar di halaman gedung PSB (Pusat Pengembangan Bahasa) dihadiri oleh para civitas academica dan disaksikan pula oleh mahasiswa di UIN Antasari. Peluncuran ini juga dihadiri langsung oleh pemenang sayembara logo yang merupakan pembuat logo baru UIN Antasari sendiri. Selasa, (02/05)
LPM Sukma |
Pemenang Sayembara logo disampaikan langsung oleh Akhmad Syaikhu selaku Kepala Humas UIN Antasari. Dimulai dengan mengumumkan tiga Nominator yang diumumkan sebelumnya pada 25 April 2017 lalu oleh ketua panitia sayembara, Sofyan Noor. Kemudian ditentukanlah Anto Wibowo menjadi pemenang dari 422 logo yang masuk ketahap penjurian dan seleksi dengan nilai tertinggi yaitu 960 yang membawanya meraih 15 juta rupiah. Berbeda dari logo pemenang pertama yang menjadi logo resmi UIN Antasari, semua logo yang telah masuk menjadi hak milik UIN Antasari.
"Logo dari juara kedua dan ketiga bahkan yang lain pun menjadi hak milik UIN Antasari, yang dapat digunakan dikemudian hari dalam hal apapun." ucap Syaikhu.
Peluncuran ditandai dengan pemencetan tombol sirine oleh Rektor UIN Antasari, Ahmad Fauzi Aseri yang didampingi Pimpinan Umum BPost Group HG (P) Rusdi Effendi AR, membuka banner raksasa bergambarkan logo baru. Meski ada kesalahan teknis saat membuka banner tersebut, namun tidak menjadi masalah yang berarti dalam peluncurannya.
"Dengan demikian pula logo yang lama dalam berbagai hal dapat diganti dengan logo UIN Antasari yang baru. Pada jas almamater maupun di baju-baju keorganisasian." tutur Fauzi Aseri
Sebagai logo yang terpilih, logo ini memiliki aspek kesesuaian dalam filosofi berdasarkan syarat dan ketentuan lomba yang didasarkan atas visi dan misi. Selain itu kemudahan aplikasi dalam pembuatan juga menjadi tolak ukur terpilihnya logo. Adapun makna dari visualitas logo tersebut yaitu penggambaran “sungai pengetahuan” yang dibangun melalui perpaduan 5 unsur desain yaitu kubah, aliran sungai, pena, partikel atom dan bola dunia dengan makna filosofis sebagai berikut:
Kubah, melambangkan keluasan, kelapangan, serta keterbukaan UIN Antasari beserta segenap civitas academica-nya dalam menyelenggarakan pendidikan keislaman yang unggul kompetitif dan berakhlak;
Aliran Sungai, menandakan keberadaan UIN Antasari yang terletak di Banjarmasin yang memiliki banyak sungai dan dikenal sebagai kota seribu sungai;
Pena, aliran sungai yang bertransformasi menjadi bentuk pena menggambarkan upaya dan konsistensi UIN Antasari untuk mengalirkan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Sebuah sungai untuk pengetahuan;
Partikel Atom, melambangkan ilmu pengetahuan. UIN Antasari sebagai universitas masa depan yang selalu mengembangkan, melakukan riset dan berinovasi serta mengeksplorasi ilmu pengetahuan;
Bola Dunia, melambangkan globalisasi. Bola dunia yang berada di tengah melambangkan fokus UIN Antasari dalam mensukseskan visi dan misinya untuk ikuit berperan aktif mengembangkan ilmu pengetahuan yang berwawasan global. Sehingga cita-cita yang tinggi tersebut mengantar ke World Class yang dapat mensejajarkan UIN Antasari dengan Universitas-universitas di dunia.
Sedangkan dari segi pemilihan warna yaitu Hijau, mencitrakan nuansa islami UIN Antasari Banjarmasin menyelenggaran pendidikan ilmu-ilmu keislaman; Kuning Keemasan, mencitrakan keunggulan pendidikan di UIN Antasari; Biru, mencitrakan kejernihan berpikir, keluasan visi dan pandangan serta kejelasan arah tujuan UIN Antasari.
Tipe huruf yang dipilih pun memadukan unsur organik dan simetris, mengkomunikasikan nilai, kejelasan, kemudahan keterbacaan dan karakteristik (ekspresi air sungai). Begitu pula komposisi grafis, merepresentasikan gaya seni desain bernuansa islami, modern, inovatif, edukatif dan global. Nuansa islami untuk memposisikan citra diri dan citra identitas UIN Antasari.
Andika Dwijadmiko yang merupakan juri ahli dalam sayembara yang didatangkan langsung dari Yogyakarta dan tidak lain adalah CEO Syafaat Marcomm. Andika menyatakan bahwa desain logo dari Anton sudah mewakili seluruh persyaratan yang ditentukan sesuai dengan visi misi UIN Antasari.
Saat ditemui usai acara launching, Anton Wibowo mengungkapkan bahwa dia terinspirasi dari julukan dari Kota Banjarmasin. "Awalnya saya tertarik dengan 'Kota Seribu Sungai' dari kota Banjarmasin itu. Jadi logonya sebuah aliran sungai yang bersatu dengan mata pena menggambarkan keberadaan UIN Antasari di Banjarmasin, serta implementasinya dalam ilmu pengetahuan." Jelas pemuda yang berdomisili di Pulo Gabang Kirana Blok C10 No 10 Jakarta.
Ia juga mengaku hanya memerlukan sekitar dua minggu proses pembuatan. Tak diragukan pula Anton ini juga sering memenangkan lomba membuat desain. Salah satunya adalah juara 3 Desain Visual Branding UNNES ( Universitas Negeri Semarang) serta pernah menjadi pemenang dalam logo APEC.
Meski cukup menyayangkan dengan para nominator terpilih yang ketiganya bukan dari daerah lokal yang seharusnya lebih menguasai filosofi daerah, namun menjadi dorongan pula bagi para desainer lokal untuk meningkatkan kualitas karyanya. Begitu pun tanggapan yang cukup positif mahasiswa yang turut menghadiri peluncuran logo baru UIN Antasari."Logonya bagus, simpel, penuh filosofi." Komentar Muhammad Ridwansyah, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ini.
Masyaallah
BalasHapus