BEE
Senyumnya mekar dalam bingkai rindu yang telah lama terbuang, tergerus
oleh kenangan sebelumnya. Dan Ran, adalah pemuda yang mampu menciptakan senyumnya
yang baru..
"Jleb"
mata terkantup-kantup seakan kantuk masih terjaga dalam mimpi yang tak berkesudahan.
Waktu telah menunjukan pukul 08.00 WITA, artinya sisa tiga puluh menit Ran bergegas
ke kampus. Jam dinding yang berdenyutkan waktu tiap detiknya, menyadarkan Ran bahwa
hari ini selain kuliah, ia ada janji pada dirinya bahwa ingin lebih awal terbangun
tuk membelikan sesuatu bingkisan yang dapat dikasihnya pada hari Ulang Tahun yang
ke 21, teruntuk seseorang yang baginya spesial dalam hidup ini.
Ran begitu
semangat sekali menapakan kakinya menuju keluar rumah, mengambil sepeda motor yang
terletak disamping rumahnya tersebut. Kemudian ia menyetir hingga menelusuri tiap
kota yang pada akhirnya menemukan sebuah toko mini, penuh Boneka. Terbesit dalam
ingatan, bahwa Bee, seseorang yang sangat disayanginya itu menyukai binatang Panda
dan akhirnya, didapatkannya boneka Panda tersebut.
Dimalam
yang bahagia, pukul 00.00 WITA, sendirian, Ran mengetok pintu kostnya yang tertutup
rapat dan angin malam begitu kuat mewakili perasaannya saat itu. Dingin, berangin
seperti pandangan yang tersapu diluar lamunannya, tangan Ran memegang boneka yang
besarnya menutupi permukaan wajah, tubuh dan pergelangan tangannya lah yang mewakili
di hadapan pandangan Bee saat membuka pintu kostnya tersebut.
"tdraaaaaaaaaaahh..hhhhHH"
kejut Ran, dengan rasa surprise.
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..
makasih" ucap haru Bee, saat menerima dan langsung memeluk boneka tersebut.
Suasana yang tadinya gelap melebur menjadi cerah saat Ran menciptakan senyumnya
Bee.
Sesaat..
Senyum
Bee yang mekar, membuat kisah itu menjadi sempurna dalam balutan kenangan yang baru.
Kenangan itu berawal di bulan Agustus dalam dekapan mata bertukar rasa, saling bertemu.
Di bulan September menjadi momentum spesial bagi Bee dalam perayaan hari lahirnya,
serta mengenal sosok baru yang menciptakan senyumnya kembali. Mencoba menjalani
peran yang telah tersusun dalam benak Bee, adalah rintangan yang berliku menuju
relung hatinya yang rimbun akan kenangan oleh Ran.
***
Bagi
Ran, perasaan adalah warna yang kita lukis dalam kehidupan. Setiap warna gaya beda
bentuk yang kita ciptakan didalamnya, sebaliknya pula perasaaan dan terkadang warna
baru dalam perasaan menjanjikan kebahagiaan ketimbang warna yang lama. Warna yang
tercipta dari hati, menggambarkan perasaan yang hakiki.
PENGORBANAN RAN DAN KETULUSAN..
"Kamu
tahu yang namanya perasaan datangnya dari Tuhan YME", Ran berseteru dengan
hatinya sendiri. Bukan aku yang menghendaki, juga bukan aku yang menciptakan rasa
ini. Sebab rasa turunnya murni seperti air yang jernih dari pegunungan, bila dirasakan
segar nan nyaman. Perasaan itu indah, ketulusannya masih terjaga hijau yang terhampar
di puncak. Bila kita sadari, hidup tanpa perasaan terasa hambar serta perasaan tanpa
kejujuran seperti tanah yang tandus, menjalani hanya meninggalkan siksa. Begitulah
Ran berjuang dengan perasaan melawan realita yang diperankan, kini pengorbanan
dan ketulusan adalah modal cintanya kepada Bee, tercatat dalam kalender akhir tahun 2017 sebagai sejarah percintaan
yang tak berkesudahan melalui fase hubungan tanpa statusnya.
Mengorbankan
waktu, tenaga dan pikirannya terpusat dalam bayangan Bee. "Bee, aku kerumahmu
ya" chat Ran. "Oh. Siap Ran, dateng aja.." balas Bee, tersenyum simpul
pada layar hape. Perjalanan menuju rumahnya, cukup membakar kulit ditengah terik
matahari. Sepulang bekerja dan terjadwal tiap hari Kamis pada malam Jum'at sebagai
waktu senggang tuk berlibur, kemana hati senang disitu diri berlabuh.
Pertemuan
Ran dan Bee hanya menyisakan waktu yang bergantung pada penantian..
"Bee,
aku ingin mengatakan bahwa aku sayang padamu. Mungkin ini perasaan yang tak dapat
dibendung lagi. Maka dari itu, tawa dan kesedihan sering kita tumpahkan bersama
saat jalan-jalan. Ini sebagai saksi kita menjalani penuh rasa, cita dan harapan."
"Maukah kau menjadi kekasihku sebagaimana menjadi pacar indahku, mendampingi
dan menyayangimu setulus perasaan ini?" Bee termenung sesaat, mendengar pernyataan
tulus Ran dihadapan, bersungkup penuh rasa. Ran, aku bukan menolak juga tak ingin
menyakitimu tapi..
"Ya,
tapi apa?" Ran menggebu, jawaban Bee yang manggantung. Jawab aja Bee, jangan
takut. Aku mengerti kok. Terus terang kepadaku.
"Aa..aku"
rasa bimbang, Bee menggetarkan bibirnya yang kelu.
"Aku
ingin kita menjalani seperti ini dulu, bukan berati aku menolakmu seperti apa yang
ku katakan tadi" "Kau mengertikan Ran, aku begitu rapuh masih terhadap
apa yang bagiku, ah sudahlah." Bee menderaikan air matanya, terisak-isak. Aku
juga masih nyaman seperti ini. Kita mengukir yang ada, hari demi hari yang kita
lewati tanpa perasaan yang mendalam. Sedalam percintaan seseorang biasanya, sebab
aku takut menaruh duri dihatimu yang tulus itu.
Ran tertegun
sejenak, mencernai tiap kata yang didengarnya.
Siang
menjadi senja, menyelimuti langit biru yang menjadi muram tua. Senja adalah simbol
cinta mereka, seperti pelangi mewarnai kehidupannya. Entah ini membahagiakan sebab
warna yang sengaja dilukis dalam bentuk cinta yang utuh, dengan komitmen yang berbeda
seperti pasangan lainnya. Jelas, ini bukan permainan, seperti layang-layang yang
terikat saat di langit kemudian seketika putus, dikejar lagi, putus dan akhirnya
di tangan orang, cinta bukan sesederhana itu dalam hidup berpasangan, keluh Bee
ketika bergumam kepada Ran.
Teringat
kembali, Ran membuka lembaran kertas yang pernah dituliskan oleh Bee, didalam kado
ultahnya yang lalu. Banyak hal yang perlu dipahami, rasa yang perlu dimengerti dan
cinta yang telah tergambarkan dalam senja ini.
Aku bertahan,
bukan atas hari-harimu yang kau kasih dan menjadikannya sebuah keindahan yang sulit
dilupakan. Kenangan adalah waktuku, perasaaan adalah pilihanku. Disini bertahan
karena pilihan, hanya pilihanlah yang membuatku nyaman dan pilihan ini yang ku lakoni
dalam hidup ini.
Sebab..
Pilihan
datangnya dari hati
Hati
yang tulus ini
Terkukir
dalam
Cinta..
oleh: M. Ahim
Sumber foto: http://www.anneahira.com/sajak-patah-hati.htm
Posting Komentar untuk "BEE"
Berkomentarlah dengan bijak