Maraknya Kasus Kekerasan Seksual, DEMA UIN Antasari Gelar Aksi Solidaritas untuk Novia dan Dukung Permendikbud PPKS

Foto: Nurul

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar aksi solidaritas atas kasus kekerasan seksual yang dialami Novia Widyasari Rahayu dan memberikan dukungan terhadap Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Kamis (09/12) sore. 

Aksi yang yang dimulai pada 16.30 WITA di depan gerbang UIN Antasari, awalnya sempat mendapat teguran dari aparat setempat karena melewati teritorial kampus.

"Nah, jadi kalau keluar dari teritorial kampus itu harus membuat surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Tapi sebenarnya kita tadi sudah di depan gerbang kampus dan sedikit dipersoalkan mungkin karena kawan-kawan ada yang di trotoar. Jadi kita coba kooperatif aja, kita tarik ke dalam hingga betul-betul di dalam kampus," ucap Arbani selaku Wakil Presiden Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin. 

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa mengenakan ragam pakaian berwarna hitam-hitam dengan membawa tulisan bernada kritikan terhadap kekerasan seksual sembari menyanyikan lagu Mars Mahasiswa. 

Arina Maghfirah Fitria, selaku Koordinator Lapangan (Korlap), mengungkapkan bahwa label Islam tidak dapat menjadi jaminan sebuah kampus terbebas akan kekerasan seksual.

"Kasus kekerasan seksual itu ada di sekitar kita namun tidak kita sadari, dan juga karena kampus kita sendiri berlabel Islam tidak otomatis menjadikan kampus kita itu bebas dari kekerasan seksual," tegasnya. 

Arina juga menyampaikan harapannya agar Permendikbud PPKS menjadi angin segar dalam menyingkap tabir kekerasan seksual di kampus selama ini. 

"Adanya Permendikbud Ristek ini kami harapkan kampus itu berani untuk membuka diri bahwasanya di kampus kita ada lho kekerasan seksual dan kita siap untuk menghapusnya," ucapnya.

Editor: Haur

Reporter: Marsupilami & Jured