Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aksi Lingkungan Hidup, Tuntut Peningkatan Infrastruktur TPS dan Tolak Izin Tambang Baru

 

Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan Selatan (Se-Kalsel) menggelar Aksi Simbolik, bertempat di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru, pada Senin (05/06) sore.

Unjuk aksi ini di lengkapi dengan membentangkan spanduk besar berwarna merah bertuliskan #SAVEMERATUS #ENDCOAL, dan beberapa mahasiswa melakukan orasi menyampaikan kritikan terhadap pemerintah.

Meskipun diguyur hujan, puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalsel ini tetap bersemangat menyuarakan kebenaran.

"Hujan bukan penghalang untuk menyampaikan sebuah aspirasi kebenaran," ujar Koordinator Wilayah (Korwil) BEM Se-Kalsel sekaligus Presiden Mahasiswa UIN Antasari, Ahmad Sunir Ridha.

Adapun terdapat 5 poin tuntutan yang dibawakan pada aksi ini:

1. Tolak izin tambang baru, sekaligus meninjau izin yang ada serta mentranspalansi izin sekarang.

2. Menuntut pemerintah terkait peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, khususnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang menutup akses.

3. Menghimbau pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga aliran sungai.

4. Mengaktifkan sosialisasi pasif kepedulian lingkungan.

5. Evaluasi pemerintah terhadap tugas dan fungsinya.

Sunir menyebutkan aksi ini menjadi langkah awal dan akan membawa massa yang lebih banyak lagi nanti.

"Aksi kali ini menjadi gerbong dan momentum awal untuk aksi massa yang lebih banyak berikutnya," ungkapnya.

Senada, besar harapan Ahmad Riyadi Purnawan selaku Koordinator Lapangan (Korlap) agar segenap mahasiswa dan lapisan masyarakat turut terlibat pada aksi berikutnya.

"Kami sepakat akan ada aksi massa yang lebih besar lagi dan kami mengajak seluruh mahasiswa dan lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi massa yang akan datang," ujarnya.


Rep: Nm & Jm

Editor: Langay

Posting Komentar untuk "Aksi Lingkungan Hidup, Tuntut Peningkatan Infrastruktur TPS dan Tolak Izin Tambang Baru"