Menuju Pesta Demokrasi 2024, Forum Muda FTK Gelar Diskusi Kepemudaan

 

Forum Muda Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) mengadakan Diskusi Kepemudaan dengan tema “Revitalisasi Peran & Fungsi Mahasiswa Sebagai Kontrol Politik Menghadapi Pesta Demokrasi", bertempat di Auditorium Mastur Jahri, pada Minggu (12/11) Pagi.

Acara ini merupakan agenda setiap tahun yang dilakukan oleh Forum Muda FTK sejak 2020 lalu. Tema kegiatan yang diambil pun memiliki makna mendalam yakni pengembalian kembali peran dan fungsi mahasiswa sebagai kontrol politik. Sejalan dengan tujuan diadakannya kegiatan ini, yang disampaikan langsung oleh Ketua umum Forum Muda FTK, Muhammad Hasbiannor.

“Kami menginginkan seluruh mahasiswa khususnya di UIN Antasari itu dapat memerankan dirinya sebagai mahasiswa yang dapat mengontrol politik dalam pesta demokrasi di 2024 nantinya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan rasa sadar bahwa negara indonesia ini adalah negara hukum.

“Yang mana negara itu berasaskan demokrasi jadi agar para mahasiswanya itu sadar dengan demokrasi yang ada di Indonesia,” tambah Hasbiannor.

Adapun Ketua Pelaksana diskusi kepemudaan, Akhmad Ichsan Ridzani menjelaskan bahwa acara dipersiapkan selama kurang lebih 3 bulan 

"Tapi pada tiga bulan itu lebih memaksimalkan di satu bulan terakhir karena pematangan konsep itu sampai 2 bulan sekaligus pengkajian-pengkajian apa saja yang akan di bahas saat diskusi kepemudaan,” jelas Ridzani.

Ridzani juga mengungkapkan kendala yang tidak terduga dalam pelaksanaan acara ini datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) selaku narasumber, yang ternyata tidak dapat berhadir karna ada undangan lain.

"Saat itu kami membuat plan KPU dan BAWASLU sebagai narasumber dan ditanggapi oleh DEMA Se-UIN dan ternyata ada Whattsap (WA) masuk beberapa hari yang lalu bahwasannya KPU tidak bisa berhadir, begitupun dengan BAWASLU,”

Kedepannya Ridzani berharap semoga diskusi kepemudaan tahun selanjutnya akan lebih baik lagi dan semua kendala pada acara tahun ini tidak terulang lagi di tahun berikutnya.

Reporter : Luvi Ilma Zahra

Editor : Halimah Sa’diyah