Kegelisahan Mahasiswa Semester Akhir
catatan mahasiswa oleh: Muhammad Iqbal
Akhir-akhir ini sering terdengar keresahan atau polemik dari
mahasiswa dipucuk semester (red: yang merasa). Saya sendiri sudah semester 5,
artinya sudah dua tahun setengah bergelut dalam bidang akademik dan keorganisasian
mahasiswa. Dan itu juga menjadi keresahan tersendiri karena kerasnya ombak
menabrak pikiran atau bahkan merenggut bekal makan. Hah, ada-ada aja yaa.
Seorang mahasiswa tentu tak asing lagi dengan yang namanya Tri
Dharma Mahasiswa, yaitu: Pembelajaran, Penelitian dan pengabdian kepada
Masyarakat. Hal ini menjadi kewajiban pokok dan utama yang harus dipenuhi oleh
para mahasiswa. Seiring berputarnya roda waktu tak usahlah roda kehidupan karena
kita cuma duduk diatas roda sepeda motor setiap kali kita kuliah.
Pembelajaran tentunya sudah dilewati dengan mulus meski dijalan
berombak dan ada lubang yang membuat kita terambung-ambung dilapak.com, melalui
mata kuliah umum sampai pada pembahasan intens bangku kuliah yang berfokus ke
jurusan dan mendalam pada konsentrasi. Hal ini akan menjadikan mahasiswa kompetensi
dibidangnya. terbukti dari tutur bicara sampai pemikiran radikalnya (jangan
salah faham, maksudnya “mengakar”) tertuang dalam forum diskusi tapi
diorganisasi sih.
Pengabdian masyarakat pun sudah dilakukan dari menyumbang uang
kemesjid, menjadi cermin adik-adik mahasiswa baru sampai keprogram KKN (Kuliah
Kerja Nyata) bukan kolusi, koropsi dan nepotime ya, ingat. Walau bermacam
polemik masalah saat dilapangan KKN. Namun, mahasiswa itu sikap tanggap dalam
memberi solusi bahkan dengan kemandiriannya dari idealisme mahasiswa tirani
orde baru pun akhirnya tumbang ditahun 98-an.
Terakhir yaitu Penelitian, apalagi kalau bukan jagung krispi,
pisang krispi, ayam, kentang dan lain-lain krispi. Yaa, semuanya lah tentang “skripsi”.
Yang membuyarkan mata mahasiswa daun tua ketika lewat dijalan melihat ada
pedagang kaki 5 berjualan bingung skripsi, pusing skripsi, masalah skripsi, mau
cepat lulus karena sudah agar dapat melamar cintanya.
Yaa itulah mahasiswa karena
kami juga manusia yang harus melewati proses NATWINTI berasal dari singkatan
“sunat, kawin dan mati. kata guru saya waktu di MTS yaitu harus sunat, ketika
beranjak dewasa pengen nikah (kawin) kemudian meninggalkan alam fana sebut saja
mati. hehe...
Posting Komentar untuk "Kegelisahan Mahasiswa Semester Akhir"
Berkomentarlah dengan bijak