Moh Mahfud Tegaskan Tidak Mentolerir Mahasiswa yang Terus Melanggar
Jarwo
Upaya pendisiplinan di kampus UIN Antasari mulai dilakukan sejak
dini pada mahasiswa baru. Hal ini terlihat ketika upacara pembukaan PBAK (Pengenalan
Budaya dan Akademik Kemahasiswaan) sekaligus peringatan hari kemerdekaan
Indonesia ke-72, mahasiswa yang terlambat dipisahkan barisannya di Gedung
Kembar (A dan B) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kamis (17/08).
Setidaknya
ada 80 mahasiswa baru yang terlambat pada acara pembukaan ini, 59 mahasiswa dan
21 mahasiswi. Tercatat ada 3103 mahasiswa baru yang terdapftar dalam PBAK ini. Menurut penuturan Moh. Mahfud, penanggung jawab PBAK tahun 2017
menyebutkan bahwa jumlah yang terlambat masih tergolong tinggi.
"Komitmen dari awal kami usahakan tidak ada yang namanya
perpeloncoan atau tindakan bentak membentak, tentu dengan pengecualian"
ucap mahasiswa Jurusan Perbandingan Mahzab ini.
Setelah ditanya lebih lanjut, pengecualian tersebut berlaku pada
mahasiswa yang memang melanggar berulangkali dan yang sulit untuk diatur.
Mahfud mengaku tidak akan menghukum atau membentak langsung saat mahasiswa baru
tersebut melanggar. Namun melalui banyak pendekatan serta ada tingkatan dalam
penegurannya,"mulai dari teguran biasa, teguran dengan menanyakan alasan,
sampai yang terakhir kami persilakan untuk mengundurkan diri dari PBAK dan mengikuti
kembali ditahun depan" imbuhnya.
Masih dengan komitmen awal panitia, bahwa jika ada mahasiswa yang
kasar dan melawan dengan tidak sopan maka tindak lanjut yang diambil adalah
pengeluaran dari kepesertaan PBAK. Selain itu pula bagi mahasiswa ynng
berulangkali melakukan pelanggaran, misalnya saat TM (Tehnical Meeting)
terlambat dan saat upacara pembukaan terlamabat lagi maka dapat dipastikan
menjadi mahasiswa yang ditandai karena berpotensi untuk melanggar lagi, "kami
tidak mentolerir mereka yang melanggar berulang-ulang" tegasnya.
Agar saling terkoordinir dengan baik, diharapkan agar saling
memahami hak dan kewajiban masing-masing, "panitia akan memberikan hak mahasiswa
baru dengan mengayomi, sebaliknya mahasiswa juga harus mengikuti aturan kami,
mereka datang ke sini kami ada aturan dan kami pun memberikan hak mereka seperti
perlengkapan PBAK."
"Kalau peserta lembut maka kami lebih lembut, kalau peserta
kasar kami lebih kasar, kalau peserta ditengah-tengah kami mengayomi",
jelasnya. Bahkan Mahfud menerangkan apabila ada panitia yang membentak atau
melanggar maka dia siap membentak balik panitia tersebut. Ia juga memiliki otoritas
dalam PBAK untuk memecat panitia yang melanggar. Sehingga bagi yang memang
menemukan hal demikian agar segera melaporkan ke panitia OC (Organizing
Commite.) atau SC (Steering
Commite) ataupun kebagian keamanan.
Menurut Yuzainah Maghfirah hukuman yang dilakukan masih bernilai
positif bagi mahasiswa baru, "menerapkan hukuman bukan hanya berbentuk
gampang tidaknya, tergantung dengan psikologis mereka sendiri. Efek jera
tersebut tergantung situasi dan kondisi mereka sendiri." ucap penanggung
jawab PBAK 2017.
Muhammad Wahyudi salah satu mahasiswa baru Jurusan PAI mengaku
terlambat karena sakit sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat lebih awal seperti
jadwal yang ditentukan. Lain halnya dengan Nurlaili mahasiswi baru Jurusan
Hukum Tata Negara yang terlambat karena masih belum bisa menyesuaikan diri
dengan waktu yang dijadwalkan. Dari berbagai alasan tersebut adapula yang
terlambat karena masih terikat dengan peraturan pondok yang ditempatinya bahkan
mereka berangkat menggunakan angkutan kota (angkot) yang tambah menjadi faktor
keterlambatan mereka. Hal tersebut diakui oleh salah satu mahasiswi yang
terlambat yaitu Milawati Jurusan PAI. Mereka
mengaku hukuman yang didapat bagus dan mendidik dengan mengahafal
surah-surah pendek. Namun demikian mereka tidak akan mengulangi kembali
kesalahan mereka.
Rep:
Jarwo&Septi
Editor:
si Mbah
Posting Komentar untuk "Moh Mahfud Tegaskan Tidak Mentolerir Mahasiswa yang Terus Melanggar"
Berkomentarlah dengan bijak